WELCOME IN MY BLOG YOU WILL HAPPY

Selasa, 17 Januari 2012

Masalah Ban Sering Kali kita Abaikan


Salah satu bagian mobil yang patut diperhitungkan, baik untuk penghematan maupun keselamatan penumpang, adalah kondisi ban. Kondisi ban seperti tekanan angin kurang atau permukaan yang tidak rata maupun sudah gundul, tentu amat berbahaya. Dan itu berlaku untuk mobil yang menggunakan ban lengkap dengan ban dalam, maupun ban tubeless yang tanpa ban dalam.Akan tetapi, banyak ditemui penggunaan ban cenderung tidak sesuai dengan persyaratan mobil. Hal ini bisa berakibat buruk, baik merupakan pemborosan maupun berbahaya bagi keselamatan penumpang. Pengunaan ban dengan aspek rasio kecil seperti 0,45 pada minibus, jelas berbahaya apabila pada kecepatan tinggi, karena daya dukung ban itu tidak cukup. Ban dengan aspek rasio 0,45 itu untuk mobil sedan. Sebaliknya, sedan atau jeep yang menggunakan ban gede, jelas akan mempercepat kerusakan pada ball-joint maupun bagian kemudi.
                   Dalam berbagai kecelakaan di jalan raya, unsur ban ikut berperan besar selain menurunnya daya kontrol pengemudi atau kondisi jalan licin akibat tersiram oli. Dari sekian banyak penyebab kecelakaan, seharusnya kecelakaan akibat tekanan angin ban, seharusnya tidak perlu terjadi kalau kita mau sedikit teliti. Apakah hal itu disebabkan oleh ukuran ban yang tidak sama atau tekanan angin ban yang tidak sama, keduanya sama bahayanya.
                   Bagi supir yang sudah berpengalaman dalam dunia mobil, mereka amat memperhatikan tekanan angin ban. Para operator truk besar, setiap pagi melakukan pemeriksaan tekanan angin ban. Bus-bus besar yang dipacu sampai 120 km/jam dan mampu melaju tenang dan tidak oleng, lebih banyak karena tekanan angin yang pas pada ban. Mobil dengan ban yang selalu terawat baik, jarang mengalami ban gembos di tengah jalan. Kondisi seperti ini membuat orang jarang memeriksa tekanan angin ban serep. Karena itu, jangan lupa sesekali memeriksa tekanan angin ban serep, siapa tahu suatu saat Anda memerlukannya.
Adalah anggapan keliru bila tekanan angin ban harus dikurangi pada waktu memasuki jalan tol. Katanya, tekanan angin ban akan meningkat seiring dengan panas yang timbul saat kendaraan dipacu dalam kecepatan tinggi. Dalam kenyataannya, tidaklah demikian. Yang terjadi justru sebaliknya dan amat membahayakan keselamatan penumpang. Bila tekanan angin ban dikurangi, bentuk ban yang bersinggungan dengan jalan pun berubah, menjadi huruf V terbalik. Maka ketika bagian ban itu ada di atas, ia akan berbentuk V. Lalu coba ambil selempeng pelat atau karet ban, kemudian dilipat berulang kali, maka akan timbul panas pada daerah lipatan itu.
Kejadian serupa juga terjadi pada ban yang tekanan anginnya rendah. Kecepatan melipat yang begitu tinggi sesuai percepatan putaran ban, jelas berpotensi membuat ban mudah pecah. Tekanan angin ban yang rendah, juga membuat ban cepat rusak. Permukaan ban tidak rata dan menimbulkan suara yang mengganggu penumpang. Maka amat disarankan kepada para pemilik mobil, untuk secara rutin memeriksa tekanan angin ban.
Ban radial maupun commercial radial dengan diameter 14 inci, bisa diberi tekanan angin sampai 36 psi (2,5 kg/cm2). Ban jenis ini yang banyak digunakan pada Toyota Kijang dan Panther. Ban jenis ini mudah diketahui. Pada sisi luar ban, bisa dijumpai tulisan Light Truck atau Commercial Radial, diikuti beberapa ply rating-nya atau tekanan angin ban yang diizinkan. Lebar tapaknya bisa selebar ban radial sedan, hanya saja tidak akan ditemukan aspek rasionya sampai 0,45. Maka, tampaknya ban ini lebih tinggi dibanding ban radial.
Tekanan angin ban tidak sejalan dengan awetnya ban dan kenyamanan. Bila ingin nyaman maka tekanan angin ban dikurangi, tetapi risikonya ban cepat rusak dan pengereman tidak pakem. Bila ban mendapat tekanan sesuai anjuran pabrik maka guncangan pada mobil terasa lebih keras, tidak nyaman tetapi ban lebih awet.
Lantas muncul pertanyaan, berapa tekanan angin yang tepat. Tekanan angin ban yang tepat disesuaikan dengan berat muatan, yang diindikasikan dengan bentuk permukaan ban yang bersinggungan dengan jalan. Tekanan angin ban yang aman adalah bila permukaan ban yang bersinggungan dengan jalan, rata, tidak melengkung ke dalam maupun keluar.
Karena itu, rajin memeriksa tekanan angin sesuai anjuran pabrik, pasti membuat ban mobil lebih awet, tahan lama, dan tidak menimbulkan bunyi berisik saat berjalan. Bukan mustahil, ban yang terawat bisa digunakan sampai 70.000 km.
Bagaimana supaya ban Anda lebih awet ?
Beberapa hal yang perlu Anda pahami agar ban Anda lebih awet :
1.      Periksa secara rutin tekanan angin (sebaiknya dilakukan setiap hari sebelum Anda beraktivitas).
2.      Gunakan jenis ban sesuai kondisi jalan yang sering dilalui.
3.      Gunakan ban dengan diameter yang ditentukan dari standar mobil Anda.
4.      Samakan tekanan angin antara yang kiri dan kanan.
5.      Jalankan kendaraan Anda dengan baik dan benar.
6.      Pastikan kapasitas muatan kendaraan Anda dalam batas normal.
7.      Pacu kendaraan Anda, sesuai kondisi jalan.
8.      Periksa keseimbangan dan kelurusan ban setiap 10.000 km, terlebih jika sering dipacu pada kecepatan tinggi.
9.      Rotasikan keempat ban (untuk penggerak empat roda, rotasi dilakukan secara menyilang antara kiri belakang dan kanan depan, sedangkan untuk penggerak dua roda, cukup antara depan dan belakang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar