WELCOME IN MY BLOG YOU WILL HAPPY

Selasa, 17 Januari 2012

MASALAH UMUM PADA BAN KITA

Berikut adalah masalah paling umum berkaitan dengan keausan ban. Untuk penjelasan singkat, silahkan klik tanda / gejala awal yang menyerupai dengan masalah yang anda alami pada ban anda.
1.      Aus pada kedua bagian pinggiran ban : Kurang tekanan angin
2.      Aus pada bagian tengah ban : Kelebihan tekanan angin
3.      Aus pada bagian salah satu pinggiran ban : Masalah alignment / spooring
4.      Aus yang bergelombang : Masalah alignment / spooring
5.      Apakah permukaan telapaknya bergelombang atau terlihat seperti bulu sayap burung ? Ini disebabkan oleh tekanan yang tidak beraturan antara telapak ban dengan jalan. Solusinya adalah perbaikan alignment / spooring toe-in atau toe-out.
6.      Telapak yang habis terparut : Kerusakan mekanik
7.      Aus pada kedua bagian pinggiran ban : KURANG TEKANAN ANGIN Jika ban terlihat seperti ini maka bisa jadi karena kurang tekanan angin. Musuh nomor satu ban adalah jika ban kekurangan tekanan angin sehingga dapat mengurangi umur ban karena cepat ausnya ban pada sebelah sisi luar / bahu ban. Juga dapat menyebabkan meningkatknya temperatur yang berlebihan sehingga mengurangi kekuatan ban. Dan juga membuat konsumsi bahan bakar menjadi boros karena meningkatnya rolling resistance (ban yang kempes menjadikan mobil lebih berat untuk melaju). Periksalah tekanan angin ban secara teratur. Keausan ban yang tidak normal dapat juga diakibatkan oleh kesalahan alignment / spooring atau kerusakan mekanis lainnya. Kunjungi Sentraservis atau pusat penjualan resmi Goodyear untuk mendapatkan servis pemeriksaan dan perbaikan.
8.      Aus pada bagian tengah ban : KELEBIHAN TEKANAN ANGIN Jika ban kelebihan tekanan angin maka bagian tengah telapak ban akan paling banyak menerima gesekan dan tekanan sehingga akan lebih cepat aus dibandingkan bagian sisi samping ban. Keausan tidak merata akan mengurangi umur ban. Keausan ban yang tidak normal dapat juga diakibatkan oleh kesalahan alignment / spooring atau kerusakan mekanis lainnya. Kunjungi Sentraservis atau pusat penjualan resmi Goodyear untuk mendapatkan servis pemeriksaan dan perbaikan.
       9. Telapak yang habis terparut : Kerusakan mekanik Ban yang habis terparut biasanya terjadi pada ban depan, namun bisa terjadi pula pada ban belakang. Hal tersebut menandakan kalau roda mobil anda tidak seimbang atau terjadi kerusakan sistem kemudi dan suspensi. Kunjungi Sentraservis atau pusat penjualan resmi Goodyear untuk mendapatkan servis pemeriksaan dan perbaikan.

Dua jenis Ban Berdasarkan Konstruksinya


Secara umum ada dua jenis ban yang banyak beredar di pasaran yaitu ban bias dan ban radial. Kedua jenis ban ini mempunyai perbedaan dan komposisi konstruksi yang sangat erat hubungannya pada jenis mobil apa ban tersebut dapat dipergunakan. Berikut ini perbedaan komposisi konstruksi kedua jenis ban tersebut :
Ban Bias
1.      Telapak Kembang Ban / Tread : terbuat dari karet sintesis dan terikat pada lapisan benang /plies. Terdapat berbagai pola untuk membuang air dan menyebarkan panas.
2.      Lapisan Benang / Ply : merupakan susunan benang terdiri dari fiber, rayon, nylon dan polyester terangkum di dalam karet dan membentuk kerangka ban. Disebut ban bias karena disusun secara diagonal.
3.      Lapisan Pelindung / Bead Wrapping : untuk melindungi lapisan benang.
4.      Kabel-Kabel Baja berlapis karet untuk mengikat kuat pada pelek roda.
5.      Alur-Alur Kembang Ban : berfungsi menampung air di permukaan jalan.
6.      Pengisap : berfungsi menghapuskan air yang masih ada pada tempat yang kering walaupun jalan dalam keadaan basah.
Ban Radial
1.      Sabuk Penguat Telapak / Breaker Cord : tersusun secara diagonal membungkus kembang ban dengan kuat untuk membatasi agar lapisan benang / radial plies tidak merentang ke samping. Ban radial tekstil menggunakan benang fiber sintetis, sedangkan kawat baja digunakan untuk menambah kekuatan.
2.      Lapisan Benang Radial / Radial Plies : melilit seperti sabuk tepat di bawah telapak ban. Kanpas disusun melingkar dari kawat ke kawat dan menyilang garis tengah dengan membentuk hampir membuat sudut lurus untuk memberikan fleksibilitas dan kenyamanan pengendaraan yang lebih besar.
3.      Pada ban radial benangnya lebih kuat sehingga mempunyai tahanan gelinding lebih rendah dan keausan kembang ban lebih kecil. Menikung bisa lebih tajam karena fleksibilitas radial ply lebih besar dibanding bias ply. Namun pengendaraannya terasa lebih keras sedikit dari ban bias di jalan kasar pada kecepatan rendah.
sumber: oto.co.id

Masalah Ban Sering Kali kita Abaikan


Salah satu bagian mobil yang patut diperhitungkan, baik untuk penghematan maupun keselamatan penumpang, adalah kondisi ban. Kondisi ban seperti tekanan angin kurang atau permukaan yang tidak rata maupun sudah gundul, tentu amat berbahaya. Dan itu berlaku untuk mobil yang menggunakan ban lengkap dengan ban dalam, maupun ban tubeless yang tanpa ban dalam.Akan tetapi, banyak ditemui penggunaan ban cenderung tidak sesuai dengan persyaratan mobil. Hal ini bisa berakibat buruk, baik merupakan pemborosan maupun berbahaya bagi keselamatan penumpang. Pengunaan ban dengan aspek rasio kecil seperti 0,45 pada minibus, jelas berbahaya apabila pada kecepatan tinggi, karena daya dukung ban itu tidak cukup. Ban dengan aspek rasio 0,45 itu untuk mobil sedan. Sebaliknya, sedan atau jeep yang menggunakan ban gede, jelas akan mempercepat kerusakan pada ball-joint maupun bagian kemudi.
                   Dalam berbagai kecelakaan di jalan raya, unsur ban ikut berperan besar selain menurunnya daya kontrol pengemudi atau kondisi jalan licin akibat tersiram oli. Dari sekian banyak penyebab kecelakaan, seharusnya kecelakaan akibat tekanan angin ban, seharusnya tidak perlu terjadi kalau kita mau sedikit teliti. Apakah hal itu disebabkan oleh ukuran ban yang tidak sama atau tekanan angin ban yang tidak sama, keduanya sama bahayanya.
                   Bagi supir yang sudah berpengalaman dalam dunia mobil, mereka amat memperhatikan tekanan angin ban. Para operator truk besar, setiap pagi melakukan pemeriksaan tekanan angin ban. Bus-bus besar yang dipacu sampai 120 km/jam dan mampu melaju tenang dan tidak oleng, lebih banyak karena tekanan angin yang pas pada ban. Mobil dengan ban yang selalu terawat baik, jarang mengalami ban gembos di tengah jalan. Kondisi seperti ini membuat orang jarang memeriksa tekanan angin ban serep. Karena itu, jangan lupa sesekali memeriksa tekanan angin ban serep, siapa tahu suatu saat Anda memerlukannya.
Adalah anggapan keliru bila tekanan angin ban harus dikurangi pada waktu memasuki jalan tol. Katanya, tekanan angin ban akan meningkat seiring dengan panas yang timbul saat kendaraan dipacu dalam kecepatan tinggi. Dalam kenyataannya, tidaklah demikian. Yang terjadi justru sebaliknya dan amat membahayakan keselamatan penumpang. Bila tekanan angin ban dikurangi, bentuk ban yang bersinggungan dengan jalan pun berubah, menjadi huruf V terbalik. Maka ketika bagian ban itu ada di atas, ia akan berbentuk V. Lalu coba ambil selempeng pelat atau karet ban, kemudian dilipat berulang kali, maka akan timbul panas pada daerah lipatan itu.
Kejadian serupa juga terjadi pada ban yang tekanan anginnya rendah. Kecepatan melipat yang begitu tinggi sesuai percepatan putaran ban, jelas berpotensi membuat ban mudah pecah. Tekanan angin ban yang rendah, juga membuat ban cepat rusak. Permukaan ban tidak rata dan menimbulkan suara yang mengganggu penumpang. Maka amat disarankan kepada para pemilik mobil, untuk secara rutin memeriksa tekanan angin ban.
Ban radial maupun commercial radial dengan diameter 14 inci, bisa diberi tekanan angin sampai 36 psi (2,5 kg/cm2). Ban jenis ini yang banyak digunakan pada Toyota Kijang dan Panther. Ban jenis ini mudah diketahui. Pada sisi luar ban, bisa dijumpai tulisan Light Truck atau Commercial Radial, diikuti beberapa ply rating-nya atau tekanan angin ban yang diizinkan. Lebar tapaknya bisa selebar ban radial sedan, hanya saja tidak akan ditemukan aspek rasionya sampai 0,45. Maka, tampaknya ban ini lebih tinggi dibanding ban radial.
Tekanan angin ban tidak sejalan dengan awetnya ban dan kenyamanan. Bila ingin nyaman maka tekanan angin ban dikurangi, tetapi risikonya ban cepat rusak dan pengereman tidak pakem. Bila ban mendapat tekanan sesuai anjuran pabrik maka guncangan pada mobil terasa lebih keras, tidak nyaman tetapi ban lebih awet.
Lantas muncul pertanyaan, berapa tekanan angin yang tepat. Tekanan angin ban yang tepat disesuaikan dengan berat muatan, yang diindikasikan dengan bentuk permukaan ban yang bersinggungan dengan jalan. Tekanan angin ban yang aman adalah bila permukaan ban yang bersinggungan dengan jalan, rata, tidak melengkung ke dalam maupun keluar.
Karena itu, rajin memeriksa tekanan angin sesuai anjuran pabrik, pasti membuat ban mobil lebih awet, tahan lama, dan tidak menimbulkan bunyi berisik saat berjalan. Bukan mustahil, ban yang terawat bisa digunakan sampai 70.000 km.
Bagaimana supaya ban Anda lebih awet ?
Beberapa hal yang perlu Anda pahami agar ban Anda lebih awet :
1.      Periksa secara rutin tekanan angin (sebaiknya dilakukan setiap hari sebelum Anda beraktivitas).
2.      Gunakan jenis ban sesuai kondisi jalan yang sering dilalui.
3.      Gunakan ban dengan diameter yang ditentukan dari standar mobil Anda.
4.      Samakan tekanan angin antara yang kiri dan kanan.
5.      Jalankan kendaraan Anda dengan baik dan benar.
6.      Pastikan kapasitas muatan kendaraan Anda dalam batas normal.
7.      Pacu kendaraan Anda, sesuai kondisi jalan.
8.      Periksa keseimbangan dan kelurusan ban setiap 10.000 km, terlebih jika sering dipacu pada kecepatan tinggi.
9.      Rotasikan keempat ban (untuk penggerak empat roda, rotasi dilakukan secara menyilang antara kiri belakang dan kanan depan, sedangkan untuk penggerak dua roda, cukup antara depan dan belakang).

Ban Radial Ternyata Bisa Menghemat BBM


Michelin telah melakukan tes-tes perbandingan pada truk yang mengganti ban Bias dengan ban teknologi radial dari Michelin dan diperoleh hasil efisiensi penggunaan bahan bakar dapat dicapai sebesar 9% dengan memakai teknologi radial.

Selama tiga hari tes, dua truk yang identik sama melaju - satu truk menggunakan ban Bias dan satunya menggunakan ban teknologi radial dari Michelin dan jumlah bahan bakar dan tekanan ban telah diperiksa oleh notaris untuk memastikan persamaan truk, kecuali pada ban yang dipakai.

Tes ini memakai metodologi komparatif yang jelas untuk menghilangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar kendaraan, seperti berat kendaraan, pelatihan pengemudi truk, kecepatan, dan keadaan lalu lintas.

Kedua truk akan melaju dengan rute dan waktu yang sama pada jarak lebih dari 120 km dalam keadaan jalan dan lalu lintas yang normal di Indonesia.

"Tes kita, dilakukan dengan aturan-aturan yang jelas telah mendemonstrasikan keunggulan penghematan bahan bakar dengan teknologi radial dari Michelin dibanding teknologi Bias," ujar Mr. Andre Bonnet, Chief Representative dari kantor Michelin Indonesia.

Michelin telah melakukan penelitian memakai asumsi satu juta truk dan bus yang sekarang memakai ban Bias beroperasi dengan radius 100 km di area Jakarta. Dengan perkiraan biaya operasional Rp 130 juta per truk yang menggunakan ban Bias, penghematan bahan bakar per truk berdasarkan hasil tes dapat dicapai lebih dari Rp. 11 juta. Dengan asumsi satu juta truk dan bus yang terdapat di area Jakarta, teknologi radial dari Michelin secara potensial dapat mengurangi biaya penggunaan bahan bakar sebesar Rp. 11 trilliun!

Ban radial Michelin juga dibuat lebih kokoh dan dibuat sedemikian rupa sehingga waktu pemakaiannya bisa lebih dari dua kali waktu pemakaian ban Bias, pemakaian teknologi radial juga berarti berkurangnya polusi dan hematnya penggunaan bahan baku di Indonesia.

"Sejalan dengan kebutuhan mendesak dari pemerintah Indonesia dan para pengusaha jasa angkutan untuk mengurangi biaya pemakaian bahan bakar, pemakaian ban Radial untuk kendaraan truk dan bus terbukti dapat dengan singnifikan mengurangi biaya bahan bakar," ujar Bonnet.

Tes yang sama telah dilakukan oleh Michelin di Cina, Thailand dan India, dan penghematan bahan bakar yang terjadi berkisar antara 6%-10%.

Michelin adalah penemu dari teknologi radial, dan akan terus menjadi innovator dalam hal mobilitas dan penghematan bahan bakar untuk para konsumen